ANALITISNEWS - Polemik keaslian ijazah milik mantan Presiden Joko Widodo kembali mengemuka, setelah pernyataan mengejutkan dari guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Markus Priyo Gunarto, menyebut bahwa arsip ijazah Jokowi diduga telah hilang dari sistem pengarsipan resmi kampus.
Dalam sebuah pernyataan yang menyebar luas di media sosial, Prof. Markus menyatakan bahwa ijazah tersebut “pernah ada, tapi sekarang tidak ada lagi.” Ungkapan itu memicu kegelisahan di tengah masyarakat yang mempertanyakan kredibilitas UGM dalam menjaga arsip penting milik seorang tokoh nasional.
Meski Joko Widodo kini tidak lagi menjabat sebagai Presiden, dan tampuk kepemimpinan nasional telah beralih ke Presiden Prabowo Subianto, kontroversi ini tetap menjadi sorotan. Banyak pihak menilai bahwa transparansi soal riwayat pendidikan seorang mantan kepala negara tetap penting untuk dijaga, demi kredibilitas sejarah dan kepercayaan publik.
Pihak rektorat UGM segera merespons dengan menegaskan bahwa ijazah Jokowi adalah asli dan masih terdokumentasi. Namun, adanya pernyataan kontradiktif dari internal kampus menimbulkan kecurigaan bahwa telah terjadi kekeliruan serius atau bahkan kelalaian administratif dalam pengelolaan arsip.
Reaksi keras datang dari berbagai kalangan, termasuk alumni UGM, yang mendorong agar pihak kampus membuka seluruh dokumen dan rekam jejak akademik Jokowi secara transparan. Beberapa organisasi masyarakat bahkan merencanakan aksi terbuka untuk menuntut klarifikasi total dari pihak universitas.
Apakah dugaan hilangnya arsip ijazah ini hanya miskomunikasi internal, atau justru pertanda masalah yang lebih serius di balik catatan akademik seorang mantan pemimpin negara?
Jawaban tegas dari UGM masih dinantikan publik.
Sumber : Update Nusantara

0 Post a Comment:
Posting Komentar